Begitu mengucap salam, terasa begitu wibawa karena suaranya yang sungguh mantap. Lalu satu persatu memperkenalkan identitas diri "Nama saya kira tadi sudah disebut, nama Imam Nooryanto, Istri Satu anak ... (berapa ya tadi?) cucu satu". Kemudian menyebut riwayat pekerjaan jadi Kepala Mulai dari MA AsSyifa, MTs Bantul Kota, Kanwil, MAN Yogyakarta 2, MAN Maguwoharjo, dan akhirnya di MAN Sabdodadi Bantul ini. Bagi guru-guru senior jelas telah mengenal betul sosok Kepala yang baru ini, karena tahun 1990-1993 pernah mengajar di tempat ini. Seperti yang telah diceritakan ketika acara Pisah Sambut Kepala MAN Sabdodadi (demisioner) dan Kepala yang Baru (Sabtu, 21 Februari 2009) satu persatu guru dan karyawan yang telah dikenal disebut dan diceritakan pengalaman dengan beliau-beliau, mulai dari Pak Marsudi, Bu Endah, Pak Rus, Pak Herman, Pak Marwanto, Bu Marwini, dan lain-lainnya, penulis belum disebut karena ketemu juga baru di sini.
Kemudian...
Giliran menyampaikan visinya (kalo boleh dibilang begitu) didahului dengan cerita Raja Arab Saudi yang merupakan orang Terkaya di dunia Beliau (Raja Arab Saudi) menyebut dirinya Pelayan Gua Arab Saudi mengapa demikian? Dengan jelas dipaparkan yaitu melayani jamaah haji yang setiap tahun selalu membanjiri tanah suci Mekah. Dengan berbagai peristiwa (kecelakaan) yang tiap tahun berganti, namun dengan penuh perhatian memperbaiki demi lancarnya perjalanan ibadah jamaah haji. Antara lain kecelakaan di terowongan Mina dengan ratusan korban, setahun kemudian telah dibangun terowongan-terowongan yang harus menembus bukit batu yang keras yang tentunya memakan biaya yang sangat besar, kecelakaan melempar jumrah setahun kemudian telah dibangun tempat untuk melempar jumrah bangunan tingkat 5, kecelakaan kebakaran tenda-tenda jamaah setahun kemudian telah dibuatkan tenda anti api, itulah yang beliau ambil sebagai contoh dalam kepemimpinan di tempat yang baru ini.
Beliau menyampaikan kepada siswa-siswa yang tentunya juga didengar oleh Bapak Ibu Guru dan sivitas akademika MAN Sabdodadi, "Saya juga akan memposisikan sebagai Pelayan para siswa, dalam arti melayani kebutuhan untuk berlangsungnya pembelajaran, kebutuhan belajar, kebutuhan lab dan lain-lain akan dilayani". Namun juga disampaikan pada para siswa bahwa akan melayani siswa yang berkemauan maju, mau meraih cita-cita, mau berprestasi dan tidak akan melayani kepada siswa yang malas, tidak mau maju, tidak mau berprestasi bahkan dengan nada sindiran yang sangat halus bagi siswa seperti itu bahwa "Mungkin bukan tempat yang tepat MAN Sabdodadi ini mungkin di tempat lain"
Itulah sekelumit yang penulis ingat dari pidato perkenalan Pimpinan kami. Semoga jadi penyemangat bagi guru, karyawan, siswa dalam peningkatan kualitas pembelajaran di MAN Sabdodadi ini. Amiiiiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar